You Deserve To Be Happy.
Bintang tertawa saat mendengarkan ocehan Hanan tentang ia yang tengah bercerita mengenai Lintang.
“Jangan diledekin terus, anaknya gampang ngambek,” ucap Bintang.
“Bodo amat anjir hahaha, siapa suruh nyakitin lo?” balas Hanan.
Bintang kembali tertawa, kemudian dirinya menatap Hanan yang tengah duduk di hadapannya.
Saat ini, mereka tengah berada di lapangan alun-alun, duduk di tengah-tengah sambil memakan beberapa jajanan.
Hanan itu, suka sekali mengajak Bintang jajan telur gulung. Sebab menurutnya rasa telur gulung bisa menambah suasana hati menjadi lebih baik.
Atensi Hanan sejak dari tidak lepas dari Bintang. Lengkung di wajahnya ikut menyinggung kala ia mendengar tawa dari perempuan di hadapannya ini.
Hanan tersenyum, kemudian lengannya bergerak mengusap pucuk kepala Bintang. “Jangan sedih-sedih lagi, ya, Bin?”
Bintang menatap Hanan, lalu ia tersenyum dan mengangguk. “Iya enggak,” balasnya.
“Iya jangan, because you deserve to be happy, nanti kalo misal lo sedih gue juga ikutan sedih.”
“Kok ikutan sedih?” Bintang bertanya.
“Soalnya separuh hidupku adalah kamu, hahahaha,” Hanan tertawa membuat Bintang memukulnya sambil ikut tertawa.
“Ih lo bisa aja, hahahaha.”