𝗧𝗶𝗴𝗮 𝗣𝘂𝗹𝘂𝗵 𝗗𝘂𝗮; 𝗔𝗹𝗮𝘀𝗮𝗻

Sebagai seorang wanita karir, Clarissa memang dikenal sebagai sosok perempuan pekerja keras, ia juga dikenal sebagai wanita yang pantang menyerah. Apapun yang ia inginkan, sesulit apapun itu, semuanya harus ia dapatkan.

Sejak menikah dengan Johnny, Clarissa memang tidak ingin mempunyai anak, ia berpikir, jika anak itu adalah penghalang untuk segala impiannya.

Waktu itu, setelah setengah tahun pernikahan, Johnny sebagai suami berusaha keras meyakinkan Clarissa agar ia setuju untuk mempunyai anak.

Dengan segala bujuk rayu, akhirnya Johnny berhasil membujuk Clarissa, dan tak lama setelah itu, Clarissa hamil anak pertama yaitu Azri.

Namun, selang satu tahun setelah kelahiran Azri, Clarissa dikabarkan hamil anak kedua, yaitu Bumi.

Jika kalian pikir Azri mendapat kasih sayang sejak bayi, kalian salah. Justru, tiga tahun pertama, baik Azri maupun Bumi, Clarissa tidak pernah mengurus mereka, selalu saja Johnny yang menjaga anak-anaknya itu.

Namun, sejak saat Azri bertumbuh dewasa, Clarissa melihat ada sesuatu yang beda dari Azri. Waktu itu, Azri yang masih berumur empat tahun, ia sudah pintar membaca dan menulis. Sedangkan Bumi, berbicara pun masih tidak jelas.

Dan sejak saat itu, Clarissa mulai memperhatikan Azri, ia seneng melihat Azri bisa banyak hal di unurnya yang terbikang masih kecil. Berbeda dengan Bumi.

Masuk sekolah dasar, Clarissa dibuat senang karena Azri semakin menunjukan kemampuannya sebagai anak cerdas.

Iya, sejak dulu, Clarissa hanya ingin memiliki anak cerdas yang bisa segalanya seperti Azri. Melihat Azri yang seperti itu, membuat Clarissa memiliki kepuasan tersendiri, ia merasa jika kepintaran Azri menurun dari dirinya.

Awalnya Clarissa juga memiliki harapaj besar pada Bumi, namun sayang. Anak itu tidak menunjukan bakat apapun, bahkan bisa dibilang, kemampuan berbicara dan berjalan Bumi cukup lambat, membuat Clarissa enggan untuk mendekatinya. Karena ia pikir, Bumi hanya akan jadi anak yang tidak berguna dan tidak bisa apa-apa.

Kalian ingat? Setiap kali membicarakan perihal nilai, Clarissa selalu menyuruh Bumi agar bisa menyamai peringkat Azri. Itu semua ia lakukan agar keinginan untuk memiliki anak paling pintar terpenuhi. Namun sekali lagi, Bumi berbeda, ia tidak seperti Azri.

Ah mengenai papa, jika kalian pikir Johnny sama seperti Clarissa, kalian salah. Johnny tidak sejahat itu untuk menelantarkan anaknya.

Johnny hanya tidak bisa berbuat apa-apa, entahlah mungkin karena rasa cintanya kepada Clarissa terlalu besar, di karenakan hanya Clarissa satu-satunya wanita yang menemaninya dari dulu. Itu semua yang menyebabkan Johnny menutup mata perihal kehadiran Bumi.

Namun, asal kalian tahu. Jauh di lubuk hati Johnny, ia juga sangat menyayangi Bumi.

Dan mengenai Azri, selama ini, ia telah tumbuh menjadi anak yang selalu mendapatkan apapun yang ua mau.

Tidak pernah semua keinginannya tidak tercapai. Kecuali satu, ia tidak bisa memiliki Senjani.

Di saat sebelumnya ia selalu mendapat apa saja yang ia mau, kini Azri tidak bisa memiliki Senjani. Keegoisan, keserakahan, yang tidak disadari sudah melekat di dalam diri Azri inilah yang membuat Azri selalu takut jika Bumi akan mengambil dan merebut segalanya yang ia punya.

Namun sejujujurnya, ia selalu merindukan Bumi.