Tanggung Jawab.
Ocean dan Agam duduk berhadapan. Ocean yang duduk di tepian kasur sedangkan Agam duduk di kursi kamar itu.
Ocean hanya menunduk dan Agam memijat keningnya, sebab ia merasa sangat pening.
Perempuan itu perlahan mengangkat kepalanya dan menatap Agam.
“Agam …,” lirihnya.
Agam menoleh pada Ocean, lalu tanpa mengatakan papaun ia beranjak dari duduknya dan segera memeluk Ocean. “Maaf Oce, maafin aku …,” gumamnya berkali-kali.
Ocean memeluk Agam erat dan ia menggeleng. “Bukan salah kamu … harusnya aku yang minta maaf,” balas Ocean.
Agam menghela napasnya, ia peluk erat tubuh perempuan itu.
Tadi malam, setelah perbincangan panjang yang mereka lakukan di dalam kamar. Dari yang awalnya obrolan itu menyenangkan sampai akhirnya menjadi serius. Lantas tiba-tiba saja sesuatu terjadi pada mereka.
Dalam keadaan sadar, Agam dan Ocean melakukan hal di luar batas dari apa yang biasanya mereka lakukan.
“Aku tanggung jawab,” ucap Agam pada Ocean.
Ocean menarik baju Agam erat dan menggeleng.
“Nggak, nggak, gak bakal apa-apa.”
“Jangan bilang,” ucap Ocean meminta.
Agam mensejajarkan tubuhnya dengan Ocean. “It’s my fault, Ce. Harusnya aku gak kayak gitu, maaf …,” lirih Agam.
Ocean menjatuhkan air matanya, ia menggeleng. “Bukan salah kamu aja, disini, aku juga sadar Gam,” ucapnya lagi.
“Maaf …,” balas Ocean.
Agam menatap Ocean lekat.
Ah, sial. Yang ia lakukan semalam bersama Ocean benar-benar tidak terkendali. Mereka berdua sama-sama sadar, namun ego mereka untuk melakukan itu terlalu tinggi, hingga Agam hilang kendali atas tubuhnya sendiri.
“Aku tanggung jawab, aku bakal bilang ke Bunda, dan orang tua kamu kalau misal nanti hal itu terjadi.”
Ocean kembali menggeleng. “Jangan Gam, please.”
“Aku takut …,” lirihnya.
Agam kembali menangkup wajah Ocean. “Listen, sedikit pun, aku gak bakal biarin kamu kenapa-napa oke?”
Ocean menunduk. Agam kembali memeluknya.
“Terus masa depan kamu, Gam?”
“Bunda kamu …”
“Bunda kamu pasti bakal marah …”
Agam mengeratkan pelukannya. “It’s okay, itu urusanku.”
Agam mengecup puncak kepala Ocen. “Jangan takut, jangan khawatir. Aku gak bakal kemana-mana. Aku bakal tanggung jawab, aku janji …,” ucap Agam sambil memeluk erat tubuh perempuan itu.