Surat Untuk Mama
Ma, hari ini Mama ulang tahun. Mama tahu gak? sudah dari dua pekan lalu Bumi menyiapkan hadiah untuk Mama, tapi Bumi gak tahu, kado yang Bumi beli ini akan Mama terima atau tidak. Bumi takut, tapi Bumi juga senang sebab hari ini hari ulang tahun Mama.
Selamat ulang tahun ya, Ma. Banyak sekali doa yang selalu Bumi langitkan untuk Mama supaya Mama bahagia dan sehat. Bumi senang jika Mama banyak tersenyum meskipun senyuman Mama bukan karena Bumi.
Tapi Ma, izinkan Bumi untuk berbicara ya. Lewat tulisan ini, semoga ketika Mama baca, Mama sudah berdamai dan sudah menerima Bumi. Tapi jika memang belum bisa, Bumi harap Mama tidak keberatan ya untuk membaca ini.
Mama, ini Bumi, putra Mama.
Mama, barangkali Bumi masih punya banyak kesempatan untuk sekedar berbincang dengan Mama selayaknya Ibu dan Anak. Sering sekali Bumi berandai-andai untuk bisa berbincang lebih dekat dengan Mama. Sekali saja Ma, Bumi ingin mendengar Mama berbicara dengan lembut sambil menanyakan bagaimana hari-hari Bumi. Apakah Bumi bahagia? Apakah Bumi kesulitan? Bumi sangat ingin mendengar pertanyaan itu keluar dari bibir Mama.
Ma, Bumi ini memang benar-benar manusia yang paling Mama benci, ya? Sampai-sampai Mama enggan untuk sekedar menatap Bumi, selayaknya Mama menatap Kakak.
Bumi sedih sekali, Ma. Sebab sampai Bumi tumbuh dewasa, Mama masih enggan memberikan kasih sayang dan perhatian Mama untuk Bumi. Sedih sekali Ma, sampai Bumi saja lupa sudah berapa ribu tangis yang keluar selama ini.
Mama, Bumi sayang sekali sama Mama. Nanti, kalau memang Tuhan memberikan izin untuk Bumi supaya bisa terus hidup sama Mama, Bumi janji akan selalu membahagiakan Mama dan jadi anak baik yang bisa membanggakan Mama, seperti Mama yang selalu bangga sama Kakak.
Lalu, Ma. Perihal hadiah yang selalu Bumi berikan untuk Mama, maaf ya karena hadiah dari Bumi tidak seindah dan semewah yang lain. Bumi hanya bisa memberi Mama hadiah kecil, walaupun Bumi tahu setiap tahun hadiah yang Bumi kasih itu selalu Mama buang. Tapi tidak apa-apa Ma, karena Bumi sayang Mama.
Tapi, Ma. Untuk kali ini, apakah boleh hadiah ini Mama terima? barangkali ini adalah hadiah terakhir dari Bumi.
Ma, selamat ulang tahun. Selamat bertambah usia, selamat berbahagia ya Ma. Bumi sayang sekali sama Mama.
Maaf ya Ma, sebab lahirnya Bumi benar-benar membuat Mama berantakan.
Sekali lagi, selamat ulang tahun Mama.