makasih
“Handphone gue Ge, siniin,” ujar Bastian pada perempuan di sampingnya.
Gea menggeleng sambil menggenggam telepon genggam itu.
“Gak usah, tar si Ajay berulah!”
Bastian terkekeh pelan, “ya emang kenapa?”
Gea menghela napasnya, ia lalu menatap sengit netra milik Bastian.
“Lo mau gue pukul?” Ucap Gea dengan nada galaknya, yang lagi-lagi membuat Bastian terkekeh.
“Gak takut gue,” ucap Bastian yang langsung di balas pukulan kecil oleh Gea.
“Ih lo tuh ya,” ucap Gea.
Bastian tertawa, ia lalu merangkul perempuan itu pelan, dan membiarkannya berbaring di sebelahnya.
“Mending lo liat langit,” ucap Bastian.
Gea terdiam, lalu netranya beralih menatap langit malam di atasnya.
“Ge ....” ucap Bastian.
“Hmm,” Gea bergumam.
“Makasih udah khawatir,”
Gea menoleh pelan pada lelaki itu.
“Lo bilang, lo gamau liat gue luka lagi kayak waktu itu. Makasih ya Gea, gue terharu,” ucap Bastian.
Gea tertawa.
“Apasih lo lebay, haha.”
Bastian tersenyum pelan saat ia mendengar tawa perempuan itu.
“Gea ....”
“Apalagi?”
“Kalo gue bilang ....” ucapan Bastian terhenti, membuat Gea menatap lelaki itu.
“Apa?”
“Kalo gue bilang ....”
”kalo gue bilang, gue sayang sama lo lebih dari temen, gimana?” batin lelaki itu.
“Apa anjir,” sahut Gea.
“Kalo gue bilang ....”
“Lo mirip monyet, gimana?”
“BASTIAN BANGSAT!” Umpat Gea sambil beranjak lalu memukul Bastian.
“HAHAHA, MAAF GEA GUE BECANDA!” Teriak Bastian.