selesai?

Semesta lucu sekali, ya? Baru saja kemarin Ragaf mati-matian memperjuangkan Reyna agar ia kembali. Baru saja kemarin ia rela menghabisakan banyak waktu hanya untuk melihat Reyna bangun kembali. Tapi sekarang apa?

“Anjing, gue gak mau pulang!” Umpat Ragaf di lorong rumah sakit, saat sang Kakak datang menjemputnya.

Lelaki yang terpaut 4 tahun lebih tua dari Ragaf itu menghela napasnya.

“Lo gak denger apa kata orang tua Reyna, hah? Udah gak ada harapan!”

“Lo mau sampai kapan buang-buang waktu disini?”

“Sakit Reyna udah parah, dek. Gak ada harapan lagi, lo denger sendiri apa kata dokter tadi. Tinggal nunggu waktu.”

Napas Ragaf memburu ketika mendengar ucapan kakaknya—Rakhil.

“Buang-buang waktu lo bilang?”

“Bangsat! Lo tau gak gimana rasanya jadi gue?”

“Lo tau gak rasanya nunggu orang yang lo sayang buat sadar? Gak tau anjing!”

“Lo gak bakal tau gimana rasanya ada di posisi gue.”

“Gue tulus, demi Tuhan. Gue cuma pengen liat Reyna sembuh.”

“Tapi lo denger sendiri apa kata dokter tad—“

“Dokter bukan Tuhan, bangsat! Dokter bukan Tuhan yang bisa nentuin kapan Reyna mati.”

Demi apapun, wajah Ragaf begitu merah kala emosinya memuncak.

“Adek ....” ucap Rakhil sambil menghela napasnya.

“Gue ....”

“Cuma pengen liat Reyna bangun, bang ....” ucap Ragaf kemudian ia ambruk terisak dihadapan sang kakak.

“Gue ada salah apa sih, kenapa harus kayak gini.”

“Gue sayang sama Reyna, bang, ge sayang sama dia please .....”

“Reyna pasti bangun,”

“Gue cuma pengen Reyna bangun .....” Ragaf terisak.

Bak tertusuk ribuan duri, rasanya terlalu sesak, sampai-sampai untuk bernapas-pun sulit.

“Abang .....”

“Gue mau Reyna ....” Ragaf terisak.

Rakhil menghela napasnya, kemudia mensejajarkan tubuhnya dengan sang Adik, kemudia ia memeluknya.

“Adek, dengerin abang ....”

“Ikhlas, ya? Masih banyak hal penting lainnya, adek mau liat Reyna sedih?”

“Kita pulang, ya?”

Ragaf menghela napasnya.

Jadi akhrnya seperti ini?

Semuanya selesai begitu saja? Bahkan ketika Ragaf belum sempat bilang, jika dunianya cuma Reyna, segalanya bagi Ragaf itu cuma Reyna.

Ragaf belum sempat mengatakan jika ia sangat mencintai Reyna. Rasanya bahkan tidak cukup hanya dengan mengatakan cinta, tapi lebih dari itu.