๐—ง๐—ถ๐—ด๐—ฎ ๐—ฃ๐˜‚๐—น๐˜‚๐—ต ๐—ง๐˜‚๐—ท๐˜‚๐—ต; ๐—›๐—ฎ๐—ป๐—ฐ๐˜‚๐—ฟ

Barang kali, jika ada kejuaraan dengan nominasi orang tua paing buruk, mungkin Johnny akan memenangkan posisi pertama dengan cuma-cuma.

Sepanjang perjalanannya menuju apartement milik anaknya, Johnny tidak henti-hentinya mengumpat pada dirinya sendiri, berteriak bahkan menangis.

Dunia Johnny benar-benar hancur saat dirinya mengetahui jika anak yang selama ini ia acuhkan, anak yang selama ini ia anggap kesalahan ternyata menyimpan banyak lukanya sendirian.

Sejak kapan? Kenapa bisa ia tidak menyadari hal sebesar ini? Kenapa bisa ia begitu asik menikmati kehidupannya, sedangkan salah satu darah dagingnya sedang berjuang di antara hidup dan matinya?

Bodoh sangat bodoh.

Johnny segera turun dan berlari sesaat setelah sampai di apartement anaknya itu.

Beberapa kali Johnny menekan bel, hinggak akhirnya Bumi membuka pintu. Johnny langsung memeluk erat anaknnya itu.

โ€œMaaf, maaf, maaf...โ€ berkali-kali ia mengucap maaf.

โ€œPapa...โ€

Johnny mengusap pelan wajah Bumi, ia mengecup keningnya berkali-kali. Ia menangis di hadapan Bumi.

โ€œMana yang sakit sayang? Ini sakit? Ini? Mana? Bilang ke papa, biar papa sembuhinโ€ berkali-kali ia mengusap dan mencium tangan serta wajah Bumi, seolah ia sedang berusaha menyembuhkan luka anak itu.

โ€œPapa, Bumi gapapaโ€ Bumi tersenyum.

โ€œMaafin Bumi ya pah? Udah nyembunyiin sakitnya tiga tahunโ€

โ€œTiga tahun?โ€

โ€œBumi... kam gak becanda kan?โ€

Bumi menggeleng pelan

Lagi-lagi Johnny menangis, ia memeluk erat tubuh anaknya serta mengucap kata maaf berkali-kali

โ€œBumi, harusnya papa selalu ada di samping kamu, harusnya papa hanh bantu kamu. Bumi dunia papa hancur, hati papa sakit, maafin papaโ€

Lagi dan lagi, Johnny hanya bisa menangisi penyesalannya yang sangat dalam.

โ€œPapa...โ€

Johnny menatap netra Bumi, terdapat kehangatan sekaligus tatapan kerinduan disana. Bodoh samgat bodoh, bisa-bisanya ia mengabaikan anak berharga ini.

โ€œLiat, Bumi gapapa, papa tenang aja ya? Bumi sehat, buktinya Bumi masih ada di hadapan papa, ngomong sama papaโ€ Bumi tersenyum.

Senyuman itu, benar-benar semakin membuat Johnny semakin hancur.

โ€œBumi, lihat papa. Maafin papa, ya? Untuk semuanya, semua luka yang udah papa kasih ke kamu. Maaf maaf sekali lagi maafโ€

โ€œPapa janji, mulai sekarang papa akan selalu ada buat Bumi, papa akna berusaha jadi orang tua yang baik buat kamu, biarin papa nebus semua dosa-dosa papa sama kamu, ya?โ€

โ€œJangan nyembunyiin apapun lagi dari papa, papa gak bakal benci sama kamu. Papa sayang kamu, Bumi kesayangannya papa, sekali lagi maaf maafโ€ Johnny memeluk erat tubuh Bumi.

Andai saja bisa, Johnny ingin jika rasa sakit yang selama ini Bumi tanggung di pindahkan kepada dirinya. Jangan, jangan lagi ia menganggung sakit sendirian.

Bumi dunianya papa, Bumi jagoannya papa.