Reward.
“Kok diem aja?” Tanya Sagara pada Juli, membuat perempuan itu langsung mengalihkan pandangannya pada Sagara kemudian tersenyum.
“Gapapa, hehe,” balas Juli.
Namun namanya Sagara, ia tidak percaya jika mendengar Juli mengatakan bahkan ia tidak apa-apa. Lantas, Sagara meraih ponsel Juli.
Netranya segera fokus membaca deretan pesan disana. Kemudian ia menghela napasnya.
“Gak usah di bales, ya?” pinta Sagara membuat Juli mengangguk.
Sagara tersenyum, lalu jemarinya bergerak mengusap pucuk kepala perempuan itu lembut.
“Anak pinter,” ucap Sagara membuat Juli terkekeh.
Tadi, setelah Sagara selesai kelas, ia buru-buru menjemput Juli. Sebab katanya hari ini Sagara ingin memberikan waktunya hanya untuk menemani Juli kemana pun.
Sagara lagi-lagi terkekeh ketika ia tak sengaja memperhatikan netra perempuan di hadapannya yang terlihat tengah mengagumi area itu.
“Biasa aja liatnya,” ucap Sagara membuat Juli menyerengeh.
“Aku, udah lama gak ke bioskop,” ucapnya.
Sagara terdiam.
“Aku terakhir ke bioskop kapan, ya?” Tanya Juli pada dirinya sendiri.
“OH! AKU INGET!”
“Waktu itu, pas adek aku mau naik ke kelas dua belas. Aku kasih hadiah nonton, haha.” Juli tertawa di akhir kalimatnya.
“Gak nonton sama temen-temen kamu emang?” Tanya Sagara.
Juli menggeleng. “Aku kalo di ajak gak pernah ikut, hehe,” jawabnya.
“Sayang uangnya, mending di tabung buat makan juga,” balas Juli sedikit menunduk.
Ada perasaan menusuk ketika mendengar ucapan Juli. Lantas Sagara tersenyum dan kembali mengusap perempuan itu.
“Sekarang, kita seneng-seneng, ya? Gak usah mikirin perihal uang. Aku mau hari ini kamu seneng-seneng.”
“Bilang aja ke aku kamu mau kemana, ok? Aku temenin,” ucap Sagara lagi dengan senyumnya yang masih melekat di wajahnya.
Juli menatap Sagara. Ia terdiam sejenak. “Hmm, gapapa? Nanti kamu capek. Lagian hari ini kan rencananya cuma mau beli hadiah buat adek aku aja,” balas Juli.
Sagara mengangguk. “Gapapa sayang. Kan udah aku bilang. Hari ini aku mau ngasih reward buat kamu karena udah kerja keras. Jadi, hari ini aku bakal kabulin apapun yang kamu mau, ok?”
Juli tersenyum mendengar ucapan Sagara, kemudian tak lama ia mengangguk senang. Begitu juga Sagara.
Demi apapun, Sagara tidak pernah melihat Juli sesenang ini sebelumnya.
“I love you,” ucap Sagara dengan mengacak pelan rambut Juli.