Pergi
“Galen buka dong” teriak seorang perempuan di depan pintu rumah Galen
“Galen aku dateng ih buka” teriak perempuan itu.
Perempuan itu berdecak kesal, sudah hampir 15 menit perempuan itu berdiri sambil mengetuk pintu rumah itu, namun si pemilik rumah tak kunjung membukanya.
“Ekhem” sebuah suara mengalihkan fokus perempuan itu lalu menoleh ka arah suara itu.
Perempuan itu mengangkat sebelah alisnya kala melihat seseorang yang datang.
“Ngapain kesini?” Ucap Tias pada seseorang itu.
Orang itu tersenyum “Loh? Harusnya saya yang nanya, ngapain anda disini?”
“Ya ketemu tunangan saya lah” ucap Tias ketus
“Oh tunangan yang belum diterima ya?”
“Ck, pulang deh ganggu aja”
Elea tersenyum “maaf ya mbak, tapi saya kesini mau ketemu kekasih saya, dia yang minta saya kesini, lebih baik anda yang pulang” ucap Elea sambil tersenyum
“Dih, kegeeran banget, justru saya kesini karena saya di suruh galen?”
“Oh ya? Terus kenapa mbakya masih di luar dan teriak-teruak minta bukain pintu?”
Tias mengepalkan tangannya “suka-suka saya”
Dengan santai Elea membuka ponselnya lalu menelepon seseorang “iya oke”
Setelah menutup ponselnya Elea tersenyum pada Tias “lebih baik anda pulang ya? Saya sama Galen gak mau diganggu”
Tak lama, pintu terbuka memperlihatkan sosok lelaki
Kedua perempuan itu menoleh “Galen akhirnya kamu buka ih, kamu pasti baru baca chat aku ya? Makasih ya, aku masuk” ucap Tias
Belum sempat perempuan itu masuk, Galen menatik tangan Elea “saya buka pintu karena kekasih saya menelepon dan saya yang nyuruh Elea kesini, bukan karena kamu. Maaf ya, lebih baik kamu pulang” ucap Galen lalu menutup pintu rumah itu.
“Sialan!”