masih kamu
Arunika menghela napasnya sesaat setelah ia membaca pesan terakhir dari Jaren, rekan kerjanya.
Ia kemudian menutup ponselnya.
Lagi-lagi, seseorang berusaha masuk ke dalam hatinya.
Tidak, Arunika tidak sebodoh itu untuk mengetahui maksud dari permintaan Jeran itu. Arunika sangat tahu kemana arah pembicaraannya itu.
Aneh.
Selama tujuh belas tahun terakhir, Arunika bahkan kehilangan ketertarikannya untuk jatuh cinta lagi.
Selama tujuh belas tahun, hatinya hilang. Bersamaan dengan kepergian lelaki terkasihnya kala itu.
Arunika masih menginginkan sosok yang dulu.
Arunika hanya menginginkannya pulang kembali ke pelukannya.
Bahkan selama tujuh belas tahun kepergian lelaki itu. Arunika masih selalu berharap jika suatu saat ia bisa memeluknya kembali.
Perempuan itu kemudian menghela napasnya.
“Bahkan selama ini, aku masih ingin kamu, Dam ....”