Makasih Banyak.

Gadis itu tengah fokus mengusap-ngusap kucing yang berada di pangkuannya. Sedangkan pemuda di sampingnya sibuk mengetikkan sesuatu dari layar ponsel yang digenggamnya.

Fokus gadis itu teralihkan ketika mendengar suara ketikan layar.m, membuatnya menoleh dan mengalihkan atensinya pada orang di sampingnya.

“Kamu kok mukanya sedih gitu?” Tanyanya, membuat pemuda itu menoleh kemudian tersenyum pelan lalu menggeleng.

“Gapapa kok!” ucapnya yang kemudian tersenyum menampilkan deretan giginya

“Chat siapa emang?”

“Chat ibu sama ayah, ngenalin kamu.”

Gadis itu menyipitkan matanya ketika ia membaca pesan itu. Lengkungan di bibirnyabkemudian terangkat, menampakkan senyum manis yang tergores di wajahnya.

“Jinan, boleh gak aku meluk kamu?” Tanyanya, membuat Jinan-pemuda di sampingnya menolah.

Jinan terdiam sejenak, sebelum akhirnya ia mengangguk pelan.

“Makasih udah ngenalin Zia sama ayah sama ibu ….”

“Jangan sedih ya Jinan. Sekarang Jinan kan gak sendiri lagi. Jadi kalau sedih, kamu boleh cerita ke aku, ok?”

Dalam pelukan itu, Jinan terkekeh kemudian ia mengangguk.

“Iya Zia cantik, makasih banyak, hehe …”