maaf
“Mana yang sakit? Ini? Atau ini? Bun .... sakit, ya? Maaf, harusnya aku tadi gak matiin teleponnya,” lirih Haikal sambil menggenggam meraba beberapa bagian pada perut perempuan itu. Berusaha mengusap guna menghilangkan rasa sakitnya. sedangkan perempuan itu memalingkan wajahnya.
“Aku sakit, perutku sakit banget tadi. Terus kamu malah susah di hubungin ...” tiba-tiba saja Bina terisak.
Haikal menghela napasnya, “maaf ...” lirih Haikal.
Demi apapun, saat ini Haikal benar-benar menyesal karena lebih mementingkan pekerjaannya ketimbang sang istri.
“Kamu pulang aja, aku disini sama kak adel aja,” ucap Bina.
Haikal menggeleng pelan, lalu ia mendekatkan wajahnya kemudian ia mengecup pelan pucuk kepala Bina.
“Aku tunggu di luar ya bun, kalo ada apa-apa panggil aku. Aku gak bakal pulang,” ucap Haikal kemudian ia pergi keluar dari ruangan itu.