kata Bunda, jangan takut.

-

Sore itu, tepatnya pada tahun 2007. Juang, seorang anak laki-laki yang berusia kurang lebih 10 tahun segera berlari ketika mendengar sebuah teriakan dari dalam rumahnya.

Kaki kecilnya berlari pelan, jantungnya bergetar kencang ketika netra coklatnya melihat seorang lelaki paruh baya yang hampir menampar seorang perempuan di hadapannya.

“Ayah ....” ucap Juang dengan suara yang kelewat kecil, namun masih terdengar.

Kedua orang dewasa itu menoleh.

“Juang ....” lirih perempuan paruh baya itu.

“Masuk kamar!” Ucap lelaki itu pada Juang, membuat Juang mengangguk dan segera berlari menuju kamarnya.

Dengan tas kecil bertemakan Thomas, Juang berlari kecil menuju kamarnya.

Peluh akibat cuaca panas sore itu membuat Juang terlihat sedikit lusuh.

Juang membuka pintu kamarnya, matanya berbinar saat ia melihat Wira, adik kecilnya sedang menggambar sesuatu.

“Adek!” Ucap Juang membuat Wira menoleh lalu segera memeluknya.

“Kakak, kakak. Tadi bunda sama ayah teriak tau, Wira takut ih!” Ucap Wira sambil memeluk Juang.

Juang terkekeh “Iya, tadi ayah nyuruh kakak masuk kamar” ucap Juang cengengesan.

Kedua anak yang umurnya hanya terpaut beberapa bulan itu kemudian duduk di karpet kamarnya.

“Kakak, adek takut denger ayah teriak sama bunda ....” liriu Wira pada Juang.

Juang lalu mencubit pelan pipi adiknya itu.

“Jangan takut! Wira punya kakak, kakak punya Wira, kata Bunda anak cowok jangan takut sama apapun ih!” Ucap Juang lalu ia memeluk erat adiknya itu.

“Kakak, ngegambar yuk”