Kamu Rapuh
Malam itu Galen memutuskan pergi ke apartment Elea, ini salahnya, ia pergi tanpa memberi tahu perempuan itu.
Sesampainya Galen disana, entah kenapa dirinya ingin sekali mengeluarkan semua yang ia tahan sejak tadi. Beberapa kali Galen memncet bell hingga akhirnya perempuan itu keluar dengan setelan kaos hitam dan juga celana panjang.
“Elea, maaf” dua kata pertama yang keluar dari mulut Galen sambil tertunduk
Elea tersenyum “gapapa, yuk masuk” ucap Elea
“Elea...” suara itu mengintrupsi Elea yang sebelumnya hendak masuk.
“Kenap—“
“Maafin saya...”
Sebuah dekapan langsung menyambar tubuh kecil Elea, perempuan itu terdiam saat Galen tiba-tiba saja memeluknya. Lelaki itu memeluk Elea sangat erat.
“Maafin saya maafin saya, tolong biarkan saya seperti ini untuk beberapa saat” ucap Galen lirih.
Dengan berani Elea mengusap pelan kepala Galen “K-kamu kenapa?”
“Elea, saya tidak tahu harus gimana lagi, saya gak mau bikin Alena kecewa. Elea saya tolong bilang kalau semua ini akan baik-baik aja, tolong bilang kalau aku kuat” ucapan Galen sangat lirih, membuat hati perempuan itu bergetar hebat.
“K-kamu bakal baik-baik aja, kamu kuat Galen kamu kuat” ucap Elea
Jujur, perempuan itu bahkan tidak tahu apa yang sudah terjadi hingga membuat lelaki ini terdengar begitu rapuh.
Entah keberanian darimana Elea dengan beraninya mengelus rambut Galen dengan sangat lembut, sambil berusaha menenangkan lelaki itu.
“Galen kamu rapuh saya tahu itu, keluarkan semuanya sekarang, ada saya disini” ucap Elea lembut
“Kamu kuat, kamu mampu saya yakin. Galen, kamu gak sendirian, ada Alena dan juga ada saya yang akan support kamu”
“Banyak yang sayang kamu, kamu gak sendirian, jangan menganggap bahwa diri kamu adalah manusia paling rapuh ya?”
Elea menghela napasnya dalam.
‘Seperti saya Galen, saya juga sayang kamu..’ ucapnya dalam hati.