Jea Mau Pulang

“Ayahhh...” lirih Jea yang tengah terisak di dalam mobil.

Di sampingnya ada orang yang menurut Jea asing sekali.

“Hei, jangan nangis...”

“Jea mau pulang...” lirih Jea yang tengah memeluk dirinya sendiri.

Tangan orang itu terulur mengusap pucuk kepala Jea.

“Jea sayang, ini papa...” ucapnya.

Jea menoleh, lalu menggeleng.

“Ayah Jea cuma ayah Janu, kamu bukan ayah Jea...”

Iya benar, orang itu Biru, ayah kandung dari Jea.

Biru menghela napasnya, ada rasa sesak juga amarah dalam hatinya kini.

Setelah sekian lama, ia akhirnya bisa bertemu dengan Jea, anak yang sejak dulu ingin sekali ia temui.

Dengan pelan, Biru menarik tubuh anak perempuan itu ke dalam pelukannya. Namun Jea menolaknya.

“LEPASIN! AYAHH!!!!” Teriak Jea tiba-tiba sambil menangis.

Biru tetap memeluk dengan erat tubuh Jea.

“Maafin papa, maafin papa...” ucapnya sambil mengecup pelan pucuk kepala anak itu.

“LEPASIN JEA MAU PULANG, JEA MAU AYAH!!” Ucap Jea memberontak.

Namun tetap saja, sekeras apapun tenaga Biru lebih kuat dari Jea.

Biru mengeratkan pelukannya.

“Ini papa, ini papa sayang... maafin papa, maafin papa...”

“Ikut papa pulang, ya?