Jangan Sakit Kak.

“Bu?”

“Ibu jangan kemana-mana lagi, kakak takut …,” lirih Caca.

“Ibu kok gak ada lagi. Ibu, IBU!” Caca berteriak kemudian ia bangun dari tidurnya.

“KAK!” Tiba-tiba saja Jinan datang dan langsung memeluk Caca.

“Ibu mana?” Tanya Caca pada Jinan. Sedangkan Jinan hanyabterdiam.

Caca kemudian manangis. “Tadi ibu ngirim chat ke kakak. Terus kakak liat ibu dari jauh. Adek … kakak liat ibu. Sekarang ibu mana?” Oceh Caca pada Jinan.

Jinan menghela napasnya. “Kakak cuma mimpi, gak ada ibu, gak ada siapa-siapa. Cuma ada Jinan …” ucap Jinan pada Caca.

Mendengar hal itu lantas Caca kembali menangis.

Tanpa berbicara sepatah kata apapun, Jinan menarik Caca masuk ke dalam pelukannya. Tubuh Caca terasa sangat panas.

“Kak, jangan sakit, Jinan gak suka liatnya.”

“Jangan sakit, ya? Nanti ibu sama ayah sedih …,” lirih Jinan dalam pelukan itu sambil berusaha menenangkan Caca.

“Gak ada ibu kak. Peluk adek aja, ada adek disini buat kakak,” ucapnya lagi membuat Caca semakin menangis.

“Kakak kangen ibu …”

“Iya, adek juga, kak.”