hug

“Esa, gapapa?” Ucap Saras ketika melihat lelaki itu berdiri dihadapannya.

Esa terdiam, lalu sedetik kemudian ia menarik Saras kedalam pelukannya.

Lelaki itu kemudian menyembunyikan wajahnya di leher Saras.

Saras hanya terdiam, kemudia dengan pelan ia menepuk pundak Esa.

”are you okay, Sa?”

Lelaki itu menggeleng pelan dalam pelukan Saras.

“Cape ....” ucap lelaki itu pelan.

Jujur saja, Saras tidak tahu apa yang sudah ia alami hari ini. Seingatnya, Esa baik-baik saja.

Memang, hampir seminggu ini Esa dan Saras jarang bertemu, dikarenakan mereka sibuk dengan urusan perkuliahan masing-masing.

Tidak, mereka tidak bertengkar.

Saras, menghela napasnya. Biar saja Esa yang menceritakannya sendiri apa yang sudah terjadi hari ini.

“Jangan lepasin dulu, kangen ....” lirih Esa yang semakin mengeratkan pelukannya.