Hilang
Dengan cepat Arjeno melajukan kendaraannya ke arah arena, tenpat dimana dulu biasanya ia bermain-main.
Pikiran Arjeno sungguh kalut, ia takut sangat takut. Bagaimana tidak, Herry tiba-tiba saja mengatakan jika adiknya tengah berada di arena balapan. Kakak mana yang tidak khawatir saat mendengar adiknya memasuki tempat yang bahkan tidak pernah ia kunjingi.
Sesampainya disana Arjeno langsung berlari masuk ke arena. Napas Arjeno tesenggal-senggal, emosinya memuncak kala melihat kerumunan orang disana sedang asik bercanda. Terutama Gita, perempuan yang bahkan tidak pernah ia sangka akan mengkhianatinya seperti ini.
Arjeno segera berlari mendekat “Dimnaa Najendra?” Tanya Arjeno pada Gita.
“Woah, ini pak ketua geng sebelah udah dateng?” Ucap Gitu di sertai kekehan orang-orang di belakangnya.
“Bacot! Mana Adek gua?”
Gita terkekeh “kok nanya aku sih? Kan itu adek kamu, mana aku tau”
Arjeno mengepalkan tangannya, hampir saja Arjeno menampar Gita, jika saja tidak ada Herry yang tiba-tiba menyeretnya.
“Lepasin anjing” ucap Jeno.
“DIEM, JANGAN MAEN LABRAK GITU AJA ANJING!”
“Najendra ilang”