Flash Back (2)
Jika kalian pikir keluarga ini mempunyai segalanya itu salah. Mereka hanya keluarga yang bisa dibilang berkecukupan. Dirga dulu hanya seorang sekretaris di perusahaannya, dan Selina itu model, walau memang karirnya tidak begitu bagus.
Dari dulu, Dirga selalu berusaha memberikan segala yang ia punya untuk keluarganya, walau memang tidak mudah.
Pada awalnya, semua terasa baik-baik saja, tidak ada masalah apapun dalam keluarganya. Hingga suatu hari, tiba-tiba saja Dirga di pecat dari pekerjaannya dan entah karena apa. Waktu itu Dirga kalut, bahkan ia tak pulang kerumah semalaman. Ia bingung sekaligus takut. Takut jika ia tidak bisa menafkahi lagi keluarganya.
Namun sesulit apapun itu, Dirga harus bertanggung jawab, ia sudah menjadi kepala keluarga yang harus tetap mempertanggung jawabkan dan juga membahagiakan keluarganya.
Setelah Dirga dipecat, dengan berani ia menceritakan semuanya kepada istrinya, walau ia tahu resiko apa yang akan ia tanggung. Tapi ternyata dugaan Dirga salah, waktu itu Selina tidak marah, ia tersenyum sambil mengusap punggung suaminya itu.
“Gapapa mas, mungkin Tuhan punya skenario lain untuk kamu dan keluarga kita. Jangan ngerasa bersalah ya? Ada aku sama anak-anak disini, kita bakalan ada di samping kamu selamanya” sebuah kalimat yang waktu itu keluar dari mulut istrinya, ucapan yang mampu membuat Dirga merasa aman dan tenang. Dirga beruntung memiliki Selina. Ia mencintainya