Flash Back (1).

Dirga, dia adalah sosok lelaki penuh tanggung jawab, dia tidak pernah banyak membicarakan tentang janji, dia selalu mampu melakukan apapun yang bisa memuat orang yang dicintainya bahagia. ‘Keluarga’ adalah hal yang harus di utamakan, itu prinsip yang ia pegang dengan kuat sampai saat ini.

Dirga mencintai perempuan yang memang sudah lama ia perhatikan, mungkin sejak SMA? Ah pokoknya sudah lama sekali.

Awalnya Dirga berpikir jika ia adalah lelaki paling bahagia di seluruh dunia. Iya, dia berhasil menjadikan perempuan itu istrinya. Entahlah, mungkin takdir yang membawa mereka bersama.

Dua tahun setelah menikah, Dirga dan juga Istrinya Selina, mereka di karuniai dua orang putra, mereka hanya berbeda beberapa jam saja. Saat itu, Dirga menangis kala melihat kedua buah hatinya lahir ke dunia. Demi apapun, Dirga mencintai mereka.

Berbicara soal Selina, dari dulu, ia memang perempuan karir, bisa dibilang jika ia tidak suka berlama-lama diam di rumah tanpa bekerja. Sempat beberapa kali Dirga melarang istrinya untuk bekerja dan memintanya agar menjaga buah hati mereka. Tapi Selina tetap Selina, perempuan keras kepala yang akan melakukan apapun agar keinginannya terpenuhi.

Arjeno dan Najendra, mereka tumbuh menjadi kakak beradik tampan, mereka selalu menuruti perkataan Dirga maupun Selina.

Dulu, Dirga dan Selina sering sekali mengajak kedua anaknya itu jalan-jalan, walau hanya di sekitar perumahan mereka, tapi keduanya tetap meluangkan waktunya.

Oh ya, kalian tahu kenapa Arjeno dan Najendra sekarang di panggil abang dan kakak? Izin bercerita sedikit. Jadi dulu, saat kakak beradik itu berumur 4 tahun, Selina sempat hamil, dan tentu saja membuat Arjeno dan Najendra senang bukan main.

“mama, nanti kalo dedek bayii udah becal aku mau dipanggil abang ya? Bial kelen, jadi nanti aku bisa jagain dedek di pelut mama” ujar anak bernama Arjeno pada mamanya kala itu.

“Aku juga aku juga!!! Kalo nanti adek bayi udah lahir, aku mau dipanggil kakak ya ma? Bial kelen juga, nanti bayi di pelut mama kita panggil adek ya? Yeay!!” Sahur Najendra

Semua angan terasa indah bukan? Tapi jika takdir berkata lain kita bisa apa? Waktu, itu Selina terjatuh dan sayangnya bayi dalam kandungan Selina meninggal. Sedih bukan main pasti, apalagi kaka beradik itu sudah berangan-angan ingin melihat adik kecilnya.

Dan ya, seperti itulah awal mula mereka dipanggil abang dan kakak.

Seiring berjalannya waktu, Arjeno dan Najendra tumbuh menjadi anak laki-laki yang pintar, sejak dulu mereka selalu menjadi andalan di sekolahnya, karena mereka pintar. Baik Selina dan Dirga, mereka sangat menyayangi anak mereka.