cowok aneh
Benar saja, Ragaf kini datang ke unit apartement milik perempuan itu. Sambil membawa sekantung kresek berisikan martabak dan minuman yang ia beli.
Beberapa kali Ragaf memencet bel, namun Reyna tak kunjung keluar.
Ragaf menghela napasnya. Baru saja ia membuka ponsel berniat mengirimkan pesan, tiba-tiba saja pintu terbuka. Menampakkan Reyna yang tengah tersenyum sambil memakai baju tidur beruang kesukaannya.
Ragaf menatap Reyna beberapa saat, dengan tatapan sinisnya.
“Apa? Kenapa?”
Ragaf menggeleng, ia kemudian menyerahkan kantung kresek yang ia bawa.
“Makan.” Ucap Ragaf.
Reyna tersenyum manis.
“Baik banget ih,” ucapnya membuat Ragaf berdecih.
“Gue emang baik.”
Reyna terkekeh, “iya, Ragaf baik.”
“Mau masuk dulu, gak?” Ucap Reyna yang dibalas gelengan oleh Ragaf.
“Gak,” ucapnya.
“Gue pulang.” Ucap Ragaf tanpa basa-basi dan langsung pergi darisana.
Reyna menatap daksa Ragaf yang perlahan menghilang dari pandangannya. Kemudian ia tersenyum.
“Cowok aneh ....” ucapnya sambil terkekeh.