𝗦𝗲𝗯𝗲𝗹𝗮𝘀; 𝗠𝗮𝗮𝗳 𝗦𝗲𝗻𝗷𝗮

Sepanjang perjalanan ke sekolah Bumi dan Senjani tak henti-hentinya tertawa. Bahkan Bumi sangat bahagia karena bisa mengendarai vespa bersama Senja.

“Senja, maaf ya vespanya berisik banget” ucap Bumi

Senja terkekeh “Gapapa Bumi, Senja seneng kok”

Bumi benar-benar sangat bersyukur karena kakaknya memberikan vespanya kepada Bumi, meskipun itu bekas tapi Bumi senang sekali.

Butuh waktu 20 menit agar sampai ke sekolah, awalnya tidak ada halangan apapun, namun tiba-tiba saja vespa yang dikendarai Bumi berhenti, di tengah perjalanan.

Bumi dan Senja turun dari vespa itu.

“”Loh? Kok berhenti ya?” Ucap Bumi bingung

“Bumi, kayaknya ada yang rusak deh, soalnya tadi Senja denger kayak mesinnta berisik kayak mau mati”

Bumi terdiam, ia melihat jam di tangannya “Senja 10 menit lagi gerbangnya di tutup” ucap Bumi

“Astaga iya Bumi, terus gimana dong?”

Bumi menghela napas “Senja naik gjek aja ya? Bumi pesenin sekarang oke? Senja berangkat duluan takut telat”

“Terus Bumi gimana?” Tanya Senjani pada Bumi

Bumi tersenyum sambil mengacak pelan pucuk kepala Senjani “Gapapa, gak usah mikirin aku ya? Yang penting Senja gak telat” ucap Bumi

Senjani menggeleng “Kalo gitu Senja juga disini aja nemenin Bumi” ucap Senjani

Bumi membulatkan matanya kaget “Senja. Kalau kamu disini nanti kamu telat, ini kan hari pertama masuk. Duluan aja ya?”

Senja menggeleng “enggak Bumi, Senja mau nemenin Bumi aja, gapapa telat juga. Senja gak mau ninggalin Bumi sendirian” ucap Senja

Bumi menghela napasnya lalu menunduk “Senjani, maaf ya? Harusnya aku gak ngajak naik Vespa, harusnya aku cek dulu keadaan vespanya. Maaf Senja gara-gara aku kamu jadi telat”

Senja tersenyum “gapapa kok, Senja seneng naik vespa sama Bumi, gapapa telat juga asalkan ada Bumi senja seneng. Sekarang dari pada diem disni terus mending kita dorong vespanya sampe ke bengkel yu? Kalo gak salah di deket sekolah ada bengkel”

Bumi tersenyum pada Senjani “Ayo, makasih dan maaf ya Senja”

Senja mengangguk sambil tersenyum “Bumi, asalkan itu sama Bumi, Senja gak masalah, jangan sedih ya? Bukan salah Bumi kok, nanti pulang sekolah kita benerin vespanya sama-sama ya Bumi” ucap Senjani

Bumi tersenyum kala melihat Senjani yang sedang berusaha keras mendorong vespa bersamanya, ia bersyukur memiliki Senjani