Cantik, ya?

“Jea, Jae, jangan lari-lari sayang...” ucap Janu sambil memperhatikan kedua anaknya yang tengah bermain di tepi pantai.

Janu tersenyum kala memperhatikan kedua anak kesayangannya salit tertawa.

Jea benar-benar tumbuh menjadi anak perempuan cantik seperti Senjani. Ia sudah bisa berbicara layaknya orang dewasa. Hanya saja ia masih belum lancar dalam mengucap beberapa huruf.

Jae baru berusia 2 tahun, ia benar-benar lucu. Bahkan sering kali Janu di buat tertawa oleh kelakuannya.

Janu menghela napasnya, ia lalu tersenyum.

“Ayah!!!” Teriak Jae, lalu di susul Jea sang kakak di belakangnya. Mereka berlari menghampiri Janu.

Janu merentangkan kedua tangannya.

“Aaaa sini peluk ayah...” ucap Janu.

Jea dan juga Jae langsung berhamburan ke pelukan Janu, di peluknya, di ciumnya kedua anak itu oleh Janu.

“Jea sini duduk di ayah sama Jae”

Mereka berdua lalu duduk di pangkuan Janu.

“ayah...” ucap Jea pada Janu.

“Iya sayang?”

“Kenapa suka ngajakin jea sama jae kesini setiap sole?”

Janu terdiam, sedetik kemudia ia tersenyum.

“Karena ini tempat kesukaan Bunda...” ucapnya.

“Ayah... kenapa Bunda gak pelnah pulang ke lumah?” Ucap Jea dengan tatapan polosnya.

Janu tersenyum.

“Dengerin ayah, ya?”

Jea mengangguk pelan

Janu mengarahkan jari telunjuknya ke arah langit jingga di hadapannya.

“Liat itu...”

“Apa ayah?”

“Bunda disana, bunda liatin kita dari sana...”

Janu tersenyum.

“Liat sayang...”

“Bunda... cantik, kan?”

Jea tersenyum, ia lalu melambaikan tangannya.

“Bunda!!! Jea disini sama ayahh, bundaaaa” ucapnya begitu senang, lalu di susul oleh Jae yang juga ikut melambaikan tangannya.

“Ndaaa ndaaa...” ucap Jae.

Janu tersneyum tipis kala melihat kedua anaknya.

Lelaki itu lalu menghela napasnya. Ia lalu berdiri sambil menatap langit jingga sore itu.

“Liat Ja, aku hebat, kan?”

“Terima kasih, ya?” batik Janu.

Ia menghela napasnya lagi, lalu berteriak.

“SENJANI SEKAR AYU, AKU SAYANG SAYANG KAMU. TERIMA KASIH UNTUK SEMUANYA, I LOVE YOU SO MUCH!!!” Teriaknya, diikuti dengan setetes air mata yang jatuh.

”Ternyata, seperti ini akhirnya, ya?”

”Setelah semua perjalanan panjang yang di lalui, setelah banyak luka yang di terima, setelah banyak perjuangan yang di lakukan, ternyata akhirnya seperti ini? Cerita kita sudah usai, kan??

”terima kasih sayang...” batin Janu.

Iya usai, semuanya sudah usai. Senjani sudah kembali pada pemilik hatinya, ia pulang, setelah semua luka dan perjuangan yang ia lalui, perempuan itu akhirnya pulang dengan keadaan yang sangat bahagia.

Sudah tidak ada lagi luka, Senjani kembali pada pemilik hatinya, ia kini berada di rumah yang sama dengan pemilik hatinya. Bumi. Ia kembali bersama dengan Bumi.

Disana...

Di Surga sana...

Terima kasih Senjani Sekar Ayu, selamat beristirahat dari pedihnya luka, dan juga.

Selamat bertemu kembali dengan Bumi.

Bahagia selalu, ya?