Bunda Itu

Selesai makan Alena beranjak untuk mencuci piring, setelah itu ia berjalan menghampiri Elea yang sedang melihat beberapa bingkai foto yang terpajang di rumah itu.

“Tante”

Elea menoleh lalu tersenyum “udah makannya? Enak?”

Alena mengangguk “enak tan”

“Lagi liat-liat foto ya tan?” Ucap Alena

Elea mengangguk “iya, gapapa kan?”

“Gapapa kok”

Mata Elea tertuju pada salah satu foto disana “Alena, ini bundamu ya?” Ucap Elea

Alena pun tersenyum “iya itu bunda”

“Cantik ya? Percis kayak kamu”

Alena terkekeh “kata ayah itu foto bunda waktu sebelum nikah sama ayah, bunda emang cantik banget” ucap Alena tersenyum

Elea menoleh pada Alena “emm alena, maaf ya kalau saya lancang”

“Iya kenapa tan?”

“Saya boleh nanya tentang bunda kamu?”

Entah mengapa Elea sangat penasaran dengan itu, sudah dari lama ia menahan agar tidak selalu bertanya mengenai dia.

Alena tersenyum “sambil duduk aja yu disana tan, masa ceritanya sambil berdiri”

Mereka berdua berjalan menuju kursi di taman belakang rumah itu. Entah mengapa Alena merasa perlu untuk bercerita mengenai bundanya.

“Ayah pasti gamau cerita ya tan?”

Elea mengangguk “iya hehe, tapi memang wajar saja ayah kamu seperti itu”

Alena tersenyum lalu menghela napas “Tante, dengerin aja ya jangan nyela, maaf ya kalo nanti aku tiba-tiba nangis hehe”

“Kata ayah bunda itu...”