Bego

“Gue pulang duluan ya Lin,” ucap Bintang tiba-tiba sambil beranjak. Membuat Lintang yang tengah asik dengan ponselnya menoleh.

“Lah, kan be—“ belum sempat Lintang menyelesaikan ucapannya, Bintang sudah lebih dulu pergi ke luar.

Tampak di parkiran Hanan yang masih memakai kaos putih dengan celana pendeknya, sambil menguap ia melambai pada Bintang.

Saat Bintang melihat Hanan, ia langsung saja bergegas naik ke motor Hanan sambil menangis.

Selama perjalanan, Bintang menangis di pundak Hanan.

“Temen lo jahat banget huhu,”

“Gue jelek banget apa sampe gak di akuin.”

“LINTANG BRENGSEK!” Teriak Bintang.

“Berisik anjeng!” Teriak Hanan.

Bintang memeluk pinggang Hanan erat, sambil menangis tersedu-sedu.

“Hanan gue jelek ya? Sampe Lintang gak ngaku ke Sabita kalo dia lagi sama gue, dia malu ya ngakuinnya?”

“Hanan hati gue sakit banget ....”

Hanan memberhentikan motornya di tepi jalan.

“Lo kalo mau nangis terus mending turun.”

Bintang yang tadinya menangis tiba-tiba saja terdiam.

“Kok lo jahat, sih?”

“Mau diem apa turun disini?”

“Iya diem.”

“Yaudah gak usah nangis!”

Ucap Hanan dengan nada suaranya yang terdengar kesal.

“Lagian lo udah tau Lintang gitu, masih aja nyimpen perasaan, bego.