aa baik-baik aja

Entahlah jantung Rechan berdetak sangat kencang sekali, apalagi saat ia tiba di bandara malam ini. Rasa-rasanua ia seperti akan menemui pujaan hatinya yang telah lama hilang.

Ada-ada saja.

Jujur saja, ada sedikit perasaan malu, apalagi jika ia mengingat waktu itu. Saat dirinya dengan sengaja tidak menemui Mingyu waktu ia akan berangkat ke Aussie.

”bego”

Anak itu merutuk dalam hati.

“Dek, tuh liat si aa,” ucap ayah membuat Rechan menatap ke hadapannya.

Dan benar saja, Mingyu disana, di sebrangnya, sedang melambaikan tangan pada Ayah, Mama, serta Rechan.

Rechan merasa begitu emosional saat ini, anak itu kemudian berlari lalu dengan segera ia memeluk erat tubuh yang hampir satu bulan ini tidak ia temui.

“AA!” Teriaknya.

Mingyu terkekeh kala Rechan memeluknya sambil menangis.

“Heh, naha nangis?” Ucap Mingyu.

“Aing takut, kirain aa gak bakalan balik,” ucap Rechan menangis.

Di belakangnya ada Ayah serta Mama yang hanya tersenyum melihat interaksi si sulung dan si bungsu.

“Adek mimpi aa meninggal, adek mimpi aa ninggalin adek,” ucap Rechan.

Lagi-lagi Mingyu terkekeh.

“Sembarangan heh, liat atuh sekarang, aa baik-baik aja, kan? Ini buktinya adek bisa meluk aa?”

“Udah diem jangan nangis, udah kuliah masih cengeng,” ucap Mingyu kemudian ia mengusap pelan pucuk kepala si bungsu.

“Aa maafin adek ya, waktu itu adek gak nganterin aa ke bandara terus malah marah,” ucap Rechan.

“Harusnya mah adek teh mengucap salam perpisahan. Aa maafin adek, jangan ninggalin adek, nya? Adek gak mau sendirian” ucap Rechan memeluk erat Mingyu.

Mingyu tergelak, “hahahaha, maneh lucu ih lagi gini mah.”

“Kayak bukan Rechan si ganteng kalem,”

“Ih anying, aing serius,” ucap Rechan.

“Teuing lah anjir!” Rechan melepaskan pelukannya, membuat Mingyu semakin tergelak.

“Hahaha,”

Dalam hatinya, Rechan sangat bersyukur, jika ketakutannya perihal kehilangan itu tidak benar-benar terjadi.

Rechan tersenyum.

“A,”

“Hmm?”

“Motor kesayangan aa kegores, hehe.”

“ANJING RECHAN,”

Kemudian Rechan berlari meninggalkan Mingyu sambil tertawa.