A letter to you
Haikal tengah terduduk di balkon kamarnya. Setelah seharian ia melaksanakan acara pernikahan, kini Haikal memilih duduk sambil menikmati udara malam.
Lelaki itu menyeruput teh yang sebelumnya Bina buatkan. Lalu di sampingnya ada beberapa surat ucapan selamat atas pernikahannya hari ini.
Hanya beberapa surat dari teman-temennya yang ia bawa saat ini.
Haikal terkekeh, membaca satu per satu isi surat itu.
“Sialan.” Umpatnya lalu terkekeh kala ia membaca surat dari Zidan.
Haikal membaca semuanya, hingga ada satu surat yang terlihat berbeda dari surat lainnya.
Fokus Haikal menelisik surat itu, ia kemudian tercekat kala membaca bagian depan surat itu.
Untuk Haikal, si keras kepala
Haikal tersenyum pelan.
“Itaaa ....” gumamnya, kemudian jemarinya bergerak membuka surat itu.
**