4 Sekawan

“Assalamualaikum”

“Waaliakumsalam sah—“

“ANJING?! HEKAL IEU TEH?!”

Itu suara teriakan dari Raka yang terkejut melihat kehadiran sahabat lamanya Hekal.

Tak lama Najendra dan juga Arjeno pun keluar. Sebenernya Najendra sudah tahu jika Hekal akan datang kesini, karena memang sebelumnya Najen yang memberi tahu jika dirinya tengah berada di kediaman Raka.

Arjeno menghampiri Raka yang berteriak kaget “kenapa k—“

“LAH?! INI HEKAL?! SUMPAH LO?! ECHAN INI ELON?!” Teriak Arjeno sama kagetnya dengan Raka.

“Hello brader” ucap Hekal cengengesan.

“Lah anjir beneran kayak om-om sia ih sekarang mah” itu Najen yang bersuara

“Yeuu setan siamah suka sembarangan”

“Btw, ini gue gak dipersilahkan masuk?”

Raka tertawa “gak usah lah menuh-menuhin aja lo”

“Tuhnya sialan”

“Becanda, yok masuk”

Mereka berempat masuk ke dalam. Kini mereka sedang duduk di ruang tengah sambil mengintrogasi Hekal perihal apa saja yang sudah dilakukannya selama 4 tahun menghilang”

“Gue gak ilang anjir. Lo pada kan tau gue ke Australia gara-gara bapak gue dinas”

“Terus kenapa lo tiba-tiba ilang aja anjir, gua kira lo mati” ucap Raka

“Ih lo mulutnya ya” sahut Arjeno

“Jadi pas sebulan gue disana hp gue ilang cuy, terus lo pada tau juga kan gue orangnya lupaan? Mana tau gue nomor kalian, terus sosmed gue juga lupa passwordnya dan kebetulan gue disana sibuk sekolah euy. Nah terus gue balik lagi deh kesini mau kuliah disini”

“Cih, najis banget, lo aja pas smp kerjaan bolos ya anjir” ucap Najen

“Kan eta mah baheula atuh ih. Pokoknya sekarang empat sekawan telah kembali”

“Btw Chan, lo udah gak ingusan lagi kan? Soalnya dulu lo ingusan”

“Anjing Arjeno”

“Tapi tenang, meskipun lo ingusan tapi pas lo ilang gue kangen banget anjing sama lo”

“Sialan lo”

“Hahahahhaha” keempat anak lelaki itu tertawa. Ternyata bertemu kembali dengan orang yang sudah lama tidak ditemui semenyenangkan itu ya. Kini, keempat anak lelaki itu telah berkumpul kembali setelah terpisah 4 tahun lamanya